Showing posts with label Wisata Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Wisata Kuliner. Show all posts

Tahu Gejrot, Kuliner Khas asal Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat



Oleh : Yus Machrus

Memakan tahu gurih, kriuk, dan panas disertai cabai rawit hijau mentah, lontong atau buras merupakan kenikmatan tersendiri terlebih lagi bagi siapapun dalam sebuah perjalanan menggunakan kendaraan umum. Bagi pengendara roda dua dan empat maupun kereta api, untuk mengusir rasa lapar, jenuh dan mengantuk sepanjang dalam perjalanan selain beristirahat juga dapat menikmati makanan berupa tahu ini. Selain dapat mengenyangkan, tahu disertai lontong maupun buras dinilai praktis atau tidak merepotkan sebagai bekal di perjalanan karena tidak memerlukan peralatan seperti sendok maupun piring.

Pengalaman penulis selama beberapa kali perjalanan menggunakan sebuah bus, hanya ada penjaja makanan tahu di atas bus yaitu Tahu Sumedang di sepanjang jalan Cirebon menuju Bandung atau sebaliknya maupun Tahu Aci sepanjang perjalanan Tegal menuju Semarang atau sebaliknya. Sebagai pertanyaan adalah apakah Sahabat pernah mendengar bahkan pernah menikmati Tahu Gejrot karena tahu ini tidak ditemui di atas kendaraan umum? Saya sendiri adalah penggemar Tahu Gejrot yang sering menjadikannya sebagai lauk pauk makan siang dengan nasi. Khususnya bagi Sahabat yang belum pernah mendengar bahkan menikmati Tahu Gejrot, dalam tulisan kali ini akan sedikit mengupas gambaran tentang Tahu Gejrot. Nah, setelah mengetahui uraian mengenai tahu ini alangkah lebih baik lagi bila mencoba menikmati salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang satu ini.

Secobet Tahu Gejrot [Blog Proleevo]
Tahu Gejrot merupakan makanan tahu khas Kabupaten Cirebon asal Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Bila diuraikan gambarannya maka Tahu Gejrot merupakan makanan berbahan utama yaitu tahu berkarakter khas (lapisan kulit tebal dan bertekstur keras, dan bertekstur dalam warna pucat pasi yang hampir pantas disebut kosong serta berasa tawar), disajikan di atas cobet tanah liat dengan cara dipotong antar sudutnya sehingga per buah menjadi 4 bagian bersama ulekan kasar bahan bumbu yaitu garam, gula merah, serta cabai rawit hijau mentah dan bawang merah mentah dan kemudian penyajiannya ditutup dengan kucuran kuah khusus dan sebatang tusuk bambu (mirip tusuk gigi) menancap di atas tahunya yang berfungsi sebagaimana layaknya garpu.

Dari uraian tersebut di atas, Tahu Gejrot tidak memiliki karakteristik makanan tahu pada umumnya jika dibandingkan ketiga macam tahu seperti Tahu Petis Cirebon, Tahu Sumedang dan Tahu Aci Tegal yaitu bertekstur dalam atau isi penuh, lebih nikmat jika dimakan dalam kondisi panas ataupun hangat serta dipasangkan pelengkapnya berupa cabai rawit hijau mentah dalam kondisi utuh maupun dalam bentuk sambal. Walaupun demikian, ketiga macam tahu tersebut di atas memiliki pula karakteristik khas seperti Tahu Sumedang dengan rasa gurih, tekstur luar atau kulit terdapat banyak butiran pecahan kulit dan disajikan dengan kemasan khasnya yaitu keranjang anyaman bambu, Tahu Petis Cirebon dengan karakteristik khas bentuk tahu segitiga, garam melimpah dan menggunakan petis serta Tahu Aci Tegal dengan bentuk tahu segitiga, menggunakan tahu kuning serta pembeda lainnya yaitu menggunakan adonan aci yang mengandung bumbu dan daun kucai.

Tahu Gejrot justeru memiliki karakteristik yang “memang beda atau unik”. Mengapa demikian, karena Tahu Gejrot berbahan utama tahu yang nyaris tak berasa atau tawar, tekstur luar atau kulitnya keras, tekstur dalam hampir kosong, ukuran panjang setiap sisi tahu sekitar 4 cm, tahu yang digunakan dalam kondisi “adem” alias tidak panas, hangat ataupun dingin, serta disajikan di atas cobet tanah liat dengan bumbu ulekan kasar cabai rawit hijau mentah, bawang merah mentah, gula merah, garam dan pembeda lain yang “memang beda” nya adalah menggunakan kuah khusus mirip kecap encer dari sebuah botol dengan penutup terbuat kayu berlubang.

Keranjang Panggul/Pikul Tahu Gejrot [Blog Mpal Kang Yadi]
Keunikan lain dari Tahu Gejrot ini dinataranya adalah adanya sensasi “gejrot” atau air muncrat di lidah pada saat menggigit tahu. Penjaja makanan ini selain mangkal juga berkeliling menggunakan pikulan atau keranjang panggul yang berbentuk unik karena terbuat dari bahan dasar rotan dan anyaman bambu, sebagian keranjang panggul ditutup kain.

Menikmati Tahu Gejrot [Blog Proleevo}
Untuk mendapatkan Tahu Gejrot terlebih lagi ingin melihat proses pembuatan, membeli dan menikmatinya di pabrik pembuatannya di Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang berjarak sekitar 3 km dari alun-alun Kecamatan Ciledug ke ke arah barat laut dan berjarak sekitar 55 km dan sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Cirebon menuju ke arah timur dan berbelok di Pasar Ikan Gebang ke arah selatan menggunakan minibus/elf jurusan Cirebon-Ciledug PP dengan tarif Rp. 9.000. Saat ini, di Kota Cirebon Tahu Gejrot dapat ditemukan di rumah makan depan pintu keluar Stasiun Kejaksan, di samping utara KFC tepat di depan pintu masuk sebuah masjid di Jl. Bahagia dan di beberapa tempat lainnya.

Desa Jatiseeng berada di wilayah yang populer disebut Cirebon Timur merupakan daerah asal makanan khas ini. Di desa inilah, tahu yang tergolong dalam jenis Tahu Cina Selatan mulai diproduksi dan dikembangkan di pabriknya yang berdiri sejak tahun 1968-an. Keberadaan makanan khas yang satu ini di Cirebon ada kemungkinan tidak terlepas dari sejarah dari adanya hubungan bilateral yang terjalin dengan baik antara beberapa Raja di Nusantara dengan Laksamana Ceng Ho dari Cina pada masa Dinasti Ming III tahun 1415 M. Sebagai wujud hubungan bilateral tersebut, Cirebon merupakan salah satu tujuan pemindahan atau migrasi sebanyak 25.000 orang Cina yang berasal dari dua provinsi di Cina Selatan yaitu Provinsi Swatow dan Yunan.

------------------------------------------------

Sumber Rujukan  :

Sejarah Cirebon. (2013). Laksamana Cheng Ho Singgah di Pelabuhan Muara Jati. <https://sejarahcirebon.wordpress.com/2013/03/07/> [14/06/15]


Empal Gentong, Makanan Khas asal Desa Battembat Kec. Tengah Tani Kabupaten Cirebon Prov. Jawa Barat



Bagi penggemar kuliner berbahan dasar daging sapi, berkuah kuning panas dengan bumbu rempah terlebih lagi menyukai rasa pedas, maka tak ada ruginya untuk mencoba “Empal Gentong”.
 
Gambar. Sepiring Empal Gentong (Buahatiku.com)
Empal Gentong merupakan kuliner khas asli asal Kabupaten Cirebon di Provinsi Jawa Barat tepatnya dari Desa Battembat Kecamatan Tengah Tani. Kuliner ini semakin dikenal dan disukai masyarakat dari luar Cirebon. Tercatat beberapa nama Rumah / Warung Makan Empal Gentong terkenal seperti RM. Empal Gentong Mang Darma, RM. Hj. Dian, Warung Empal Gentong Ibu Sarini, RM. Empal H. Apud dan sebagainya. Sebagai contoh, RM. Hj. Dian pernah dikunjungi oleh beberapa artis seperti Fitri Karlina, Band Kotak, Pass Band, The Titans, Artis lokalnya Diana sastra, dan pejabat Rano Karno, Dedi Mizwar, anggota DPR RI, Walikota Cirebon Pak Subardi.

Gambar. Pikulan Empal Gentong (Lipsus.kompas.com)

Dinamakan Empal Gentong karena makanan yang menyerupai gulai daging ini dimasak secara tradisional menggunakan gentong (kuali atau periuk tanah liat) berukuran besar dengan bahan bakar kayu bakar (pohon mangga). Gentong tersebut merupakan bagian dari sepaket perlengkapan memasak dalam sebuah pikulan. Keunikan perlengkapan memasak Empal Gentong ini memberikan nilai tambah pada kuliner ini. Bukan hanya sebatas itu nilai tambahnya, gentong yang merupakan wadah tanah liat yang sudah dipakai bertahun-tahun akan memberi sentuhan rasa sedap yang tiada tara, hal tersebut karena kerak bumbu sudah mengendap di pori-pori tanah liatnya.

Menyantap kuliner ini bukan hanya memanjakan lidah saja, tetapi juga memanjakan indera penciuman serasa membawa kita berada di jaman tempo dulu dengan aroma khasnya wangi asap kayu bakar bercampur wanginya aroma rebusan bumbu rempah pada kuah serta dagingnya.

Gbr. Pikulan & Lontong (Pandawalimaplus.com)

Selain menggunakan kayu bakar dan gentong, makanan ini disajikan menggunakan daun kucai (Allium tuberosum) diiris kecil-kecil dan sambal berupa cabai kering giling atau sambal basah. Sebagai pasangan makanan ini bisa disajikan dengan nasi atau juga lontong. Menurut orang Cirebon, lontong adalah beras yang dimasukan ke dalam bungkus daun pisang berbentuk silinder, tanpa campuran apapun mirip isi ketupat, kemudian direbus kurang lebih selama 4 jam.

Seiring dengan kemajuan teknologi seperti adanya kompor dan gas ternyata tidak bisa menggantikan cara memasak kuliner ini. Menurut pemilik warung Empal Gentong Ibu Sarini di Pasar Kanoman Cirebon bahwa “Kalau menggunakan gas, rasanya jadi beda”.

Empal Gentong, memiliki sejarah cerita sendiri soal keberadaan dan namanya,  awalnya empal gentong dikenal, lantaran bahan dasar dari makanan ini berupa jeroan bagian dalam organ sapi, yang sudah tidak dimanfaatkan lagi. Seiringnya waktu, warga kemudian memanfaatkan jeroan, bahan dasar yang tidak terpakai, kemudian dimanfaatkan untuk dimasak, yang sekarang dikenal dengan istilah empal gentong.

Bahan utama kuliner ini adalah potongan-potongan daging, dan jeroan atau isiannya seperti usus, babat, paru, dan limpa. Daging Empal Gentong tidak ada sama sekali bau amis karena tertutup wangi kunyit. Itu pun ketika menyantap empal yang terbuat dari kambing. Sebagai penikmat rasa, di setiap meja rumah / warung makan ini menyediakan acar yang dibuat dari mentimun, wortel, dan cabai rawit hijau serta jeruk nipis. Jika Anda penikmat rasa pedas, maka ada cabai bubuk yang bisa dicampurkan sesuai selera.

Adapun harga yang ditawarkan dalam satu porsi empal gentong bervariasi mulai dari Rp 18.000 hingga Rp 20.000. Adapula yang menawarkan dengan harga Rp. 22.000 per porsi dengan pilihan menggunakan nasi ataupun lontong untuk dijadikan bagian dari porsi makanan ini atau Rp. 30.000 untuk seporsi Empal Gentong dengan dua krupuk dan dua es jeruk hingga Rp 38.500 untuk satu porsi empal gentong dan empal asem, satu porsi nasi dan lontong, 5 krupuk, satu es teh tawar dan satu teh tawar hangat.

Biasanya, Rumah / Warung Makan Empal Gentong ini juga menyediakan varian lainnya yaitu Empal Asem. Perbedaan dari keduanya bisa terlihat dari kuah dan rasanya. Jika Empal Gentong khas dengan kuah berwarna kuning dan rasa santannya, sedangkan Empal Asam kuahnya bening dan asam. Untuk campuran dagingnya, para pembeli bisa memilih sesuai selera. Bukan hanya menawarkan Empal Asem tetapi tersedia pula menu kuliner lainnya seperti Empal Kikil, Empal Babad, sate sapi, sate kambing muda, tahu gejrot, oleh-oleh khas Cirebon dan aneka minuman segar ada aneka jus, es buah juga minuman dingin dan hangat. Rumah / Warung Makan Empal Gentong ini menawarkan lokasi parkir yang luas, ruang ber AC, fasilitas meeting room, serta mushollah dan toilet yang bersih.

Untuk mendapatkan Empal Gentong di Cirebon dan sekitarnya anda dapat mengunjungi Rumah / Warung Makan :
1
RM. Empal Gentong “Hj. Dian”, Jalan Raya Ir. H Juanda Tengah Tani Nomor 84 Kabupaten Cirebon 45174, Call/SMS : 085224521065, email :  empalgentonghjdian@gmail.com
2
RM. Empal Gentong "Mang Darma", Jl. Slamet Riyadi No. 1, Krucuk, Kota Cirebon. Telp. (0231) 245069
3
RM. Empal Gentong “Ibu Sarini”, Pasar Kanoman Kota Cirebon
4
RM. Empal Gentong “Haji Apud”, Jl. Raya Ir. H. Djuanda No.24 Desa Battembat  Kec. Tengah Tani Kabupaten Cirebon. Phone : 0231 - 211 055, 087728773322 (Ibu Eroh), 082115337650 (Pak Haji Apud). Web : http://empalgentonghajiapud.blogspot.com/
5
RM. Empal Gentong “Krucuk”, Jl. Slamet Riyadi No. 1, Krucuk Kota Cirebon. Phone : 081804644091.
6
Warung Empal Gentong “Lili”, Sebelah Barat Masjid Desa Leuweunggajah Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon
7
Warung Empal Gentong depan RSUD. Waled Kec. Waled Kabupaten Cirebon

Atau dapat pula anda mengunjungi Rumah/Warung Makan Empal Gentong di luar kota Cirebon seperti :
1
RM. Empal Gentong & Soto Ambengan, Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 685 No.10 Jakarta Barat. Telpon: 021-5685082
2
Warung Empal Gentong Cirebon, Jl. Tebet Barat IV No.31 Jakarta Selatan
3
Empal Gentong Mang Darma Putra, Pasar Bintaro Jaya Sektor 2 Jakarta Telpon: 021-99366023
4
RM Cirebonan “Mang Darma”, Jl. Raya Serpong Tangerang
5
Makanan Khas Cirebon Ny. Lily, Gading Batavia, Food Promenade, Blok LC 09 No.26 Kelapa Gading Permai Jakarta Utara. Telp: 021-45854425
6
Warung Empal Gentong Mang Iyan di Jl. Purnawarman No. 13-15 Bandung

Oleh : Yus Machrus



Sumber Gambar :
1
2
3

Ditulis berdasarkan pengetahuan penulis serta rangkuman dari sumber :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...