Showing posts with label Ragam Usaha. Show all posts
Showing posts with label Ragam Usaha. Show all posts

Warung Nasi Goreng



Oleh : Yus Machrus

Gambar : Nasi Goreng


















Sumber : Blog Cantik Ala Yanti

Nasi Goreng merupakan makanan khas Indonesia
Biasanya makanan ini menjadi menu pilihan untuk sarapan pagi maupun makan malam. Nasinya yang panas berwarna coklat muda berasa gurih, manis, dan pedas, ditambah gurihnya bawang goreng dan atau abon sapi, serta cantiknya hiasan di atasnya yaitu dadar atau telor ceplok, segarnya acar mentimun dan wortel, cabe rawit hijau, bawang mentah juga kriuknya kerupuk udang.
Pada perkembangannya dengan adanya kreatifitas maka telah lahir beberapa varian baru dari keluarga Nasi Goreng semisal Nasi Goreng Seafood, Nasi Goreng Crispy, Nasi Goreng Mangga, Nasi Goreng Petai Ampela, Nasi Goreng Sayuran, Nasi Goreng Teri, Nasi Goreng Kencur, Nasi Goreng Omelete, Nasi Goreng Jagung, Nasi Goreng Ikan Asin, Nasi Goreng Magelangan, Nasi Goreng Kambing dan lain sebagainya.

Nasi Goreng bisa dijual dimana saja
Makanan ini biasa dijual di warung kaki lima, pedagang keliling baik menggunakan gerobak maupun dipikul yang lewat di depan rumah bahkan juga di resto-resto biasa maupun resto kelas bintang lima.

Bahan yang diperlukan mudah diperoleh
Semua bahan yang diperlukan mudah diperoleh di pasar tradisional, cara membuat dan menyajikannya tidak begitu rumit maupun sulit karena secara sederhana cukup dengan mengoleskan margarin atau mengucurkan minyak goreng secukupnya di wajan, menuangkan bumbu yang telah diracik, menambahkan sambal, telor ayam lalu diaduk hingga rata, menuangkan dan mengaduk hingga rata nasi putih yang tidak lembek, menambahkan garam dan kecap secukupnya lalu diaduk hingga rata.

Proses memasak cukup singkat dan tidak rumit
Selain itu, dalam pembuatan dan penyajiannya tidak membutuhkan waktu lama (kurang lebih 10 menit sekali masak) dan diakhiri dengan menyajikan nasi tersebut di sebuah piring dan kemudian menaburkan di atasnya bahan pelengkap seperlunya seperti bawang goreng, abon, potongan kecil acar mentimun maupun wortel, kerupuk udang atau kerupuk biasa.

Harganya cukup terjangkau
Dengan harga serendah-rendahnya Rp. 10.000, maka harga tersebut akan terjangkau oleh banyak warga masyarakat desa.

Terkenal hingga ke Mancanegara
Bukan hanya digemari oleh orang Indonesia, makanan ini bahkan digemari sampai ke mancanegara, seperti Belanda, Amerika, juga Jepang. Begitu populernya Nasi Goreng sehingga menjadi makanan paling terkenal atau paling banyak diperbincangkan di jejaring sosial Twitter menurut penelitian pada Juli 2011 oleh Lembaga kajian Prapancha Research (PR). Dalam penelitian itu, nasi goreng menjadi yang paling banyak diperbincangkan di jejaring sosial dengan 2,3 juta perbincangan di luar Indonesia, diikuti rendang dengan 1,1 juta perbincangan, serta sate dengan 533 ribu perbincangan. Sementara untuk Tom Yam, di luar Thailand, memperoleh 254 ribu perbincangan. Bulgogi dan Bibimbap, di luar Korea Selatan, masing-masing memperoleh 210 ribu dan 162 ribu perbincangan.

Presiden Amerika Serikat saat ini yaitu Barack Obama sangat menyukai Nasi Goreng sejak kecil hingga saat ini. Makanan ini merupakan menu utama yang pernah disantap saban hari sewaktu Obama kecil menetap di Indonesia. Semasa kecil yaitu pada 1967-1971, Barry sebutan nama kecil Barack Obama bersama ibunya Ann Dunham Soetoro, serta ayah tirinya Lolo Soetoro pernah tinggal di Jalan Haji Ramli No 16 RT11/15, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Barack Obama masih menyimpan rindu terhadap salah satu masakan Indonesia yaitu nasi goreng. Untuk membayar kerinduan itu, Obama kemudian melakukan pesan antar khusus. Ia memesan nasi goreng langsung dari AS ke sebuah restoran di Bali.

Itulah di atas tadi beberapa gambaran sederhana keistimewaan Nasi Goreng.

Analisis Usaha Nasi Goreng
Menurut pengalaman selama tinggal di Kabupaten Cirebon, Kota Bandung, Kota Bekasi dan DKI Jakarta, pedagang Nasi Goreng biasanya mulai membuka usahanya dari jam 17.00 hingga menutupnya pada jam 22.00 atau selama 5 jam usaha. Selain menjual Nasi Goreng, biasanya warung kaki lima Nasi Goreng juga menjual Mie Goreng, Mie Rebus, Kerupuk Emping, Kacang Goreng, Pisang bahkan minuman ringan. Biasanya seorang pedagang nasi goreng menanyakan pilihan telornya dicampur atau dipisah dalam bentuk didadar atau diceplok pada saat konsumen mendatanginya.

Berdasarkan pengakuan beberapa orang pedagang nasi goreng di desa yang pernah ditanya, dalam satu hari normalnya terjual sebanyak 40 bahkan bila sedang ramai hingga mencapai 60 porsi nasi goreng, itupun belum menghitung penjualan Mie Goreng, Mie Rebus dan yang lainnya. Saat ini, harga per porsi Nasi Goreng di desa paling murah dijual seharga Rp. 10.000 per porsi, Mie Rebus dan Mie Goreng paling murah dijual seharga Rp. 8.000 per porsi.

Untuk lebih lengkap perihal kalkulasi modal, keuntungan dan lamanya pengembalian modal usaha Nasi Goreng, saya akan melanjutkannya pada posting tulisan selanjutnya di Menu Analisis Modal Usaha Nasi Goreng.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua Sahabat Desa Wirausaha …


Sumber tambahan :
 





 

Usaha Warung Sate Kambing di Desa

Menyantap sate kambing di petang atau malam hari dengan ditemani segelas teh poci hangat sungguh terasa nikmat. Terlebih lagi beberapa bungkus nasi yang terbungkus daun jati semakin menambah kenikmatan dalam menyantapnya. Rasa tidak sabar menunggu giliran sate yang selesai dibakar terasa berhenti sesaat ketika aroma asap bakaran khas sate kambing terhirup, selain itu seseruput demi seruput teh manis poci hangat terasa nikmat di lidah dan mulut. Setelah seorang pelayan menyerahkan sepiring sate kambing dengan sepiring bumbu kecap, bawang merah, cabe rawit dan tomat, rasanya sudah tidak sabar tangan ini menyergapnya, namun baru tersadar tangan harus pula dicuci di kobokan dengan air jeruk nipisnya. Setusuk demi setusuk mulut ini lahap menyantapnya, padahal perut ini sekitar 2 jam yang lalu sudah terisi nasi campur. Tapi rugi rasanya bila melewati begitu saja sebuah warung sate di pertigaan Ketanggungan Barat Brebes yang tidak setiap bulan kulalui. Setelah semua sate habis kusantap, mulut terasa asam bila tak menikmati beberapa cangkir teh poci hangat dengan sebatang rokok.

Itulah sedikit gambaran seseorang menikmati hidangan istimewa walaupun sebulan sekali yaitu sate kambing. Uang saku sebanyak Rp. 30.000 untuk sate kambing dengan irisan sebesar 2 cm per bijinya sebanyak 10 tusuk, Rp. 5.000 untuk 2 bungkus nasi, dan Rp.5.000 lagi untuk sepoci teh manis hangat dengan total Rp. 40.000 terasa tidak sangat keberatan untuk dikeluarkan hanya demi menyantap hidangan istimewa sebulan sekali tersebut.
Seperti kecanduan makan sate kambing, bukan hanya di kotaku Cirebon tetapi juga Brebes dan Indramayu.

Sebagian penggemar kuliner meyakini bahwa sate kambing berkhasiat meningkatkan kekuatan sex, namun sebagiannya lagi menganggap bahwa daging kambing berbahaya bagi penderita penyakit stroke. Namun anggapan baik dan buruk terhadap sate kambing atau daging kambing tersebut perlu duji oleh pihak yang memiliki keahlian tertentu.

Berikut kutipan yang diambil dari website Institute Pertanian Bogor :

Salah kaprah tentang daging kambing sudah terlanjur terjadi di tengah-tengah masyarakat. Daging kambing dituding sebagai biang dari penyakit. Benarkah demikian? Berikut adalah fakta nutrisi daging kambing :

Daging kambing memiliki kandungan lemak total, kolesterol, lemak jenuh (saturated fat) yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging lain pada umumnya. Kandungan protein daging kambing hampir sama dengan daging lainnya, akan tetapi daging kambing memiliki karakterisik yang khas dalam hal lemah jenuh dan kolesterol.

Daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dan kandungan yang lebih tinggi lemak mono dan polysaturated nya. Hal ini dapat dilihat apabila setelah daging kambing dimasak akan terlihat lebih banyak cairan lemak yang keluar menetes.

Kandungan lemah jenuh yang lebih rendah ini dan juga kandungan kelesterolnya yang lebih rendah menunjukkan bahwa daging kambing itu sehat. Disamping itu daging kambing memiliki kandungan iron, potassium dan thiamine yang lebih tinggi, dilain pihak kandungan sodiumnnya lebih rendah dibandingkan dengan daging lain.
Hasil analisa menunjukkan bahwa daging kambing memiliki lemak 50% lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi dan 45% lebih rendah dibandingkan dengan daging domba, akan tetapi rasanya masih tetap enak.

Di beberapa kota seperti Cirebon dan Brebes, tidak sulit untuk menemukan pengusaha kuliner sate kambing. Sebut saja di sepanjang Jalan Pangeran Sutajaya antara Gebang hingga Pabuaran di Kabupaten Cirebon seperti di dekat Kantor Desa Sasak Karangwangun, sebelah timur dan pertigaan SMA Babakan, depan kantor KUA Babakan, Warung Sate “Mang Said” di sebelah barat MTsN Babakan, Warung Sate “Mang Ja’i” di samping Indomart Babakan, Warung Sate “Wamna” depan SDN 1 Babakan dan di beberapa tempat lainnya. Sedangkan di Brebes tepatnya di sebelah utara perempatan Kersana terdapat Warung Sate “Bandung”, beberapa warung sate di sepanjang jalan antara Kersana hingga pertigaan Ketanggungan Barat, serta di Tanjung yang berada di jalan pantura. Perbedaannya, bilamana warung sate di Cirebon menyajikan sate dengan irisan kecil daging kambing sekitar 1,25 cm per bijinya dengan bumbu kecap, biji bawang merah, cabe rawit hijau dengan harga kisaran Rp. 28.000 – 30.000 per satu kodi (20 tusuk). Sedangkan bila di Brebes irisan daging kambingnya berukuran besar atau 2 kali lipat sate di Cirebon serta bumbu yang ditawarkan juga ada 2 pilihan yaitu kecap atau kacang.

Berbagai keunikan yang ditawarkan pengusaha sate kambing, umumnya yaitu pada proses pembakaran sate menghasilkan asap yang membuat nafsu makan bertambah, sedangkan keunikan khususnya adalah penggunaan pikulan sate yang terbuat dari bambu, padahal pengusaha sate tersebut tidak menjajakan satenya sambil berjalan keliling kampung memikul keranjang sate. Tapi, pikulan sate itulah ciri khas pedagang sate kambing. Keunikan khusus lainnya yaitu di warung sate kambing yang berada di Ketanggungan Kabupaten Brebes, di warung sate kambing tersebut juga memanjakan konsumennya dengan adanya minuman teh hangat “poci”, bukan berarti merk teh tersebut poci, melainkan poci tersebut adalah tempat teh hangat yang terbuat dari tanah liat yang sudah dibakar. Selain itu, warung sate kambing di Ketanggungan tersebut menjual telor asin pengasapan dan juga poci.

Dengan hanya bermodalkan daging kambing per kilogramnya sekitar harga Rp. 80.000 an bisa menghasilkan antara 60 – 100 tusuk, kecap, bawang merah, cabe rawit, tomat hijau / merah, tusuk sate, beberapa bungkus nasi putih yang dibungkus daun jati, pisang ataupun kertas nasi,  2 bungkus plastik arang maka dapat terjual sate kambing siap santap per 20 tusuk (1 kodi) sekitar Rp. 28.000 – 30.000 belum termasuk sebungkus nasi seharga Rp. 2.000. Jam buka warung sate kambing bervariatif, ada yang buka antara jam 08.00 hingga jam 17.00 bahkan hingga jam 22.00, ada juga yang baru buka dari jam 17.00 hingga jam 22.00.

Satu contoh perhitungan adalah penjual sate kambing yang buka dari jam 17.00 hingga jam 22.00 atau sekitar 5 jam. Dalam 1 buah alat dudukan pembakaran sate bisa menampung sekitar 40 tusuk yang dibakar selama 10 menit. Jam buka selama 5 jam efektifnya adalah 4 jam bisa melayani 24 transaksi dengan rata-rata 1 kodi (20 tusuk) per transaksi atau sekitar 24 kodi (480 tusuk). Bilamana dalam jumlah tersebut dihitung per kilogram daging menghasilkan 100 tusuk, maka penjual tersebut cukup menyediakan antara 4,8 hingga 5 kg dengan modal daging kambing Rp. 400.000 per hari, namun pemasukannya adalah 24 kodi x Rp. 30.000 yaitu Rp. 720.000 per hari, itupun belum termasuk penjualan nasi bungkusnya. Tidak semua pembeli sate kambing disantap di tempat, sebagian membawa dan menyantapnya di tengah keluarganya di rumah. Biasanya dalam menyantap 1 kodi sate kambing, seseorang membutuhkan 2 sampai 3 bungkus nasi, sehingga diperkirakan dalam 1 hari terjual 20 hingga 30 bungkus nasi. Bisa diperkirakan keuntungan bersih pedagang sate ini antara Rp. 250.000 an per hari.

Sepintas lalu pedagang sate ini berpakaian sangat sederhana yaitu kaos, pakaian dan sekujur tubuhnya pasti menempel bau anyir daging maupun asap sate kambing. Tidak seperti orang kantoran yang serba rapih dan harum pakaiannya. Tapi, penghasilan bersihnya pedagang sate ini terbilang luar biasa yaitu Rp. 7.500.000 per bulannya. Luar biasa dan gak nyangka ...
Ini kalkulasi atau analisa keuangan usaha sate kambing yang saya buat sebagai konsumen atau pengamat. Mungkin kalau ditanyakan kepada pengusahanya sangat kurang enak hati untuk menanyakannya.
Nah, untuk lebih rinci tentang analisis keuangan usaha sate kambing, pembaca bisa menunggu di post tulisan saya berikutnya yaitu Analisis Keuangan Usaha Sate Kambing di lain kesempatan.

Penulis : Yus Machrus

Usaha Warung Pecel Lele


Banyak lahan di pedesaan dapat dimanfaatkan untuk budi daya Ikan lele. Oleh karena itu, bagi warga desa yang akan membangun usaha warung pecel lele tidak akan merasa kesulitan untuk mendapatkan ikan lele.
Pecel lele adalah salah satu peluang bisnis kuliner yang cukup menjanjikan. Cara memasaknya cukup sederhana yaitu dengan cara menggoreng serta sedikit pelengkap sayur seperti daun kol, mentimun, daun kemangi serta sambal lalapan berbahan dasar tomat, cabe dan perasan buah jeruk nipis. Bila dihidangkan dan disantap di malam hari dalam kondisi gorengan ikan lele yang cukup kriuk dan masih panas, maka pecel lele sangat nikmat dikonsumsi, terlebih lagi jika ditemani dengan minuman jus jeruk panas.
Ikan lele memiliki kandungan gizi yang tinggi bila dikonsumsi. Menurut Ditjen Perikanan Budidaya disebutkan bahwa :
Ikan lele yang memiliki nama latin Clarias batrachurs, L disukai dan digemari oleh banyak orang. Namun,  tidak semua orang yang menyukai lele dengan alasan ikan lele menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus. Padahal ikan lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berikut nilai dan kandungan gizi yang terdapat pada 100 gr ikan lele:

NO
Jenis Zat Gizi
Bagian ikan yang dapat dimakan
Ikan segar utuh
1
Kadar air (%)
78.5
47.1
2
Sumber Energi (cal)
90
54
3
Protein (gr)
18.7
11.2
4
Lemak (gr)
1.1
0.7
5
Kalsium (Ca) (mgr)
15
9
6
Posfor (P) (mgr)
260
156
7
Zat besi( Fe) (mgr)
2
1.2
8
Natrium (mgr)
150
90
9
Tiamin ( Vit B1)
0.1
0.06
10
Riboflavin (Vit B2) (mgr)
0.05
0.03
11
NiaSin (mgr)
2.0
1.2
Sumber: FAO,1972

Kandungan gizi yang terkandung pada lele memiliki peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh dan apabila jenis gizi tersebut tidak terpenuhi dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya adalah:
1.      Sumber energi
Kekurangan sumber energi dapat membuat tubuh lemas dan mengakibatkan akivitas manusia tersebut terhenti sehingga menjadi tidak produktif.
2.      Protein
Kekurangan protein dapat menyebabkan kerontokan rambut, kuku yang tidak sehat,  serta gangguan pertumbuhan.
3.      Lemak
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial. Kekurangan lemak dapat menimbulkan gangguan saraf dan penglihatan, kegagalan reproduksi serta gangguan pada kulit, hati, dan ginjal.
4.      Kalsium (Ca)
Kalsium banyak terdapat pada ikan, termasuk juga ikan lele. Kekurangan kalsium (Ca) dapat menyebabkan pelunakan tulang dan  pertumbuhan tulang yang tidak sempurna.
5.      Fosfor (P)
Kekurangan fosfor dapat menyebabkan radang gusi dan kerusakan gigi. Fosfor juga mempengaruhi pertuumbuhan tulang.
6.      Zat besi (Fe)
Kekurangan zat besi dapat mngakibatkan penyakit anemia. Ciri-ciri orang yang kekurangan zat besi adalah pusing, suhu tubuh dingin, mudah keletihan, tidak bergairah dan pucat.
7.      Natrium
Hal yang terjadi pada tubuh yang kurangan natrium adalah volume darah menurun yang membuat tekanan darah menurun, pusing, kadang disertai dengan kram otot, lemas, lelah, dan kehilangan selera makan.
8.      Tiamin (B1)
Tiamin merupakan suatu koenzim. Kekurangan tiamin (Vit B1) dapat menyebabkan kerusakan pada saraf tepi atau lesi pada  saraf pusat dan dapat mengakibatkan penyakit beri-beri.
9.      Riboflavin (B2)
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan lesi pada mulut, bibir dan lidah.
10.  Niasin
Kekurangan niasin dapat menyebabkan sindrom defisiensi pelagra yang ditandai dengan penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dermatitis serta depresi.

Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa tubuh manusia membutuhkan zat-zat yang terkandung pada ikan lele. Meskipun ikan lele hidup ditempat yang kotor, namun ikan lele memiliki kandungan gizi yang baik. Ikan lele tidak memiliki sisik, memudahkan pengolahan ikan lele agar layak untuk dikonsumsi. Pada saat sekarang ini, banyak ditemukan pedagang ikan lele yang telah mengolah ikan lele dengan baik, sehingga rasa ikan  lele menjadi gurih dan enak.
Ikan lele dapat bertahan hidup lebih lama, perkembangbiakan ikan lele yang tidak terlalu sulit, kandungan gizi yang terdapat pada ikan lele serta rasa ikan lele yang enak  seharusnya dapat menjadi daya tarik untuk berbisnis ikan lele dan pembudidayaannya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...