Kolam Kura-Kura Belawa, Objek Wisata Alam Fauna di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat





Papan Selamat Datang di Objek Wisata Belawa (scontent.cdninstagram.com)

Bagi Sahabat yang ingin melihat keberadaan seikitnya 200 ekor kura-kura di sebuah penampungan sekaligus ber-wisata desa bersama keluarga, Objek Wisata Alam Kolam Kura-Kura Belawa bisa dijadikan sebuah pilihannya. Kura-kura merupakan hewan reptil berkaki empat, bersisik dengan ciri khas adanya batok sebagai rumah perlindungan yang bersifat keras dan kaku. Di objek wisata alam ini selain akan menyaksikan keberadaan kura-kura, juga akan merasakan kenyamanan dan keteduhan pepohonan di sekitar kawasan objek wisata ini. Hanya dengan tarif Rp. 3.000, sahabat bisa memarkirkan kendaraan di halaman parkir yang cukup luas. Dan bila tiba-tiba merasa lapar dan haus, Sahabat tidak perlu khawatir karena di sekitar kawasan itu terdapat pula warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman ringan.

Secara administratif keberadaan Kolam Kura-Kura Belawa adalah di Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, nama Belawa pada sebutan kolam kura-kura ini berasal dari nama Desa Belawa sebagai lokasinya. Desa Belawa berada di jarak 20-25 km sebelah timur ibu kota Kabupaten Cirebon yaitu Sumber.


Sumber  : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Kolam Kura-Kura Belawa ini merupakan penampungan berbentuk agak bulat dan berdiameter sekitar 10 meter yang refresentatif bagi kehidupan kura-kura dengan nama latin Aquatic Tortoise Ortilia Norneensis sebagai hewan tergolong langka.  Kura-kura yang berada di Kolam Kura-Kura Belawa berbeda dengan jenis kura-kura lain yang ada di Indonesia. Kura-kura tersebut memiliki karakteristik yang unik diantaranya adalah kulit tempurung berbentuk cekung, berwarna hitam polos, berat badan antara 50 – 100 kg, dan habitatnya di perairan tawar terutama di daerah pegunungan, keseharian hidupnya menyukai berada di air berlumpur, namun perkembangbiakannya secara bertelur berada di darat.

Selain karakteristik yang unik dan langka, keberadaan kura-kura Belawa dilindungi oleh mitos bahwa barangsiapa yang membawa kura-kura Belawa keluar dari Desa Belawa, maka akan terkena musibah. Mitos tersebut beredar dan banyak dipercayai orang karena kura-kura Belawa merupakan penjelmaan dari sebuah kitab suci Al Qur’an. Kisahnya konon berawal dari seorang pemuda bernama Jaka Saliwah (Jaka artinya lelaki/pemuda, dan Saliwah artinya tidak sama atau tidak satu warna). Jaka Saliwah merasa sedih karena berwajah dua warna hitam dan putih. Oleh karena itu Jaka Saliwah kemudian berguru kepada Syekh Datuk. Berbagai cara sudah dilakukan Jaka Saliwah, namun tidak juga kunjung sembuh. Oleh karena itulah akhirnya Jaka Saliwah merasa sangat kecewa sehingga menyobek-nyobek Al Qur’an dan kemudian membuang sobekan tersebut ke mata air. Sobekan kitab suci tersebut kemudian tiba-tiba berwujud hewan kura-kura. Atas kehilafannya, Jaka Saliwahpun tersadar sehingga memohon ampun kepada-Nya, kemudian dia membasuh wajahnya di mata air tersebut dan hilanglah penyakitnya. Benar atau tidaknya kisah tersebut, namun setidaknya hal itu memberikan keuntungan tersendiri bagi perlindungan keberadaan hewan kura-kura ancaman kepunahan akibat perburuan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan mitos tersebut, seseorang merasa tidak berani mengganggu terlebih lagi memburu hewan kura-kura ini karena takut terkena musibah.

Untuk mencapai objek wisata alam Kolam Kura-Kura Belawa, sahabat dapat melalui 2 rute alternatif. Pertama, melalui jalur jalan antara Cirebon-Kuningan kemudian berbelok ke arah Desa Durajaya Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon kemudian menuju ke Desa Belawa. Kedua, dari jalur timur melalui jalan Sindanglaut kemudian melewati Kecamatan Sedong lalu menuju ke arah Kecamatan Lemah Abang. Selama menempuh rute perjalanan menuju ke objek wisata alam tersebut, Sahabat perlu berhati-hati dan berkonsentrasi penuh karena rute perjalanan tersebut melalui jalan menanjak dan menikung dengan kondisi jalan desa yang tidak begitu lebar dan sebagian rusak. Namun demikian, sepanjang perjalanan terutama di pagi atau sore hari maka akan merasakan kesejukan udara dan hijaunya pemandangan.

Nah, selamat ber-wisata desa Sahabat …


No comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...