Gbr. Waduk Penjalin Blog matletters.files |
Bagi sahabat yang berdomisili maupun
sedang berada di Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas dan sekitarnya yang ingin
menikmati keindahan alam di pagi maupun sore hari untuk melepaskan rasa penat
dan jenuh selama melakukan aktifitas sehari-hari, ber-wisata desa ke Waduk Penjalin
bisa dijadikan salah satu pilihannya.
Di waduk ini, sahabat dapat
melihat hamparan biru air waduk yang luas, warna hijau daun pepohonan di
sekeliling waduk, serta horizon antara hijau daun dan biru air yang memperindah
panorama waduk pasti akan terasa meneduhkan hati dan menyehatkan mata yang
memandangnya. Ditambah lagi udara segar karena jauh dari sumber polusi pasti
akan membuat tubuh terasa lebih fresh. Selain itu, sahabat baik sendiri,
bersama keluarga maupun teman dapat menjadikan waduk ini sebagai tempat
memancing, bersantai dan berlibur. Selain itu, di waduk ini memiliki potensi sebagai
wisata kuliner khas berupa ikan air tawar yang terkenal yaitu ikan betutu.
Waduk Penjalin adalah salah satu
objek wisata alam andalan Kabupaten Brebes. Penggunaan kata Penjalin pada waduk
tersebut berasal dari bahasa Jawa yang artinya rotan. Waduk tersebut berada di
perbatasan Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Banyumas. Lokasinya secara
administratif berada di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes
Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencapai lokasi waduk ini, perjalanan dari ibu kota
Kecamatan Paguyangan menuju ke arah selatan pada rute jurusan Purwokerto hingga
berada di Desa Winduaji kemudian berbelok ke kanan menuju lokasi waduk. Jarak
perjalanan yang ditempuh menuju ke lokasi Waduk Penjalin, dari ibu kota
Kecamatan Paguyangan sekitar 6 km, dari ibu kota Kecamatan Bumiayu sekitar 12
km, sedangkan dari ibu kota Kabupaten Banyumas yaitu Purwokerto sekitar 30 km.
Keberadaan waduk ini
kesehariannya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk mencari nafkah dengan
membuat keramba apung, mencari ikan, jasa penyewaan perahu untuk para
pengunjung saat musim liburan yang ingin menyusuri waduk hingga ke bagian
tengah. Sedangkan pada saat menyambut hari raya Idul Fitri, lokasi waduk ini
berubah menjadi tempat keramaian. Pada saat itu, seusai Shalat Id dan
bersilaturahmi dengan keluarga serta tetangga, warga di sekitar Waduk Penjalin
memiliki tradisi mengunjungi waduk ini sekedar berwisata setelah menjalankan
ibadah puasa Ramadan selama sebulan. Selain itu, beberapa unsur dan organisasi
sosial kemasyarakatan atau lembaga di desa seperti Unsur Pemuda Desa Winduaji, BPD
(Badan Permusyawaratan Desa), dan LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) yang
tergabung sebagai Panitia Penyelenggara Keramaian bekerjasama dengan Kantor
Pariwisata memberikan suguhan sebagai daya tarik pengunjung seperti lomba
menangkap itik, lomba balap dayung, pentas musik dangdut, dan permainan ketangkasan
bagi anak-anak. Khusus bagi penggemar hiking, dapat pula mengunjungi obyek
wisata mata air dari sungai Pemali dengan pemandangan alam hutan pinus yang
cantik yang lokasinya tidak jauh yaitu sekitar 2 km dari waduk ini.
Dengan luas 1,25 km2, Waduk
Penjalin mampu menampung air sebanyak 9,5 juta m3. Tanggul di bagian muka waduk ini berketinggian 16 m,
panjang 850 m dan lebar 4 m. Waduk ini dikelilingi jalan melingkar sepanjang 7
km yang melewati beberapa pedukuhan yaitu Kali Garung, Karang Nangka, Karang
Sempu, Kedung Agung, Keser Kulon, Mungguhan, Pecikalan, dan Soka. Sedangkan
tanggul dan pintu gerbang waduk di sebelah timur adalah dukuh Keser Tengah.
Waduk Penjalin dibangun oleh
pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1930 dengan fungsi awalnya merupakan
waduk tadah hujan untuk menyuplai air irigasi persawahan daerah sekitarnya. Waduk
ini dibangun bersamaan dengan Waduk Malahayu di Desa Malahayu Kecamatan
Banjarharjo Kabupaten Brebes. Kedua Waduk ini merupakan kawasan bernama Suaka
Perikanan Waduk Malahayu dan Waduk Penjalin yang termasuk dalam tipe Kawasan
Konservasi Perairan Daerah. Adapun keberadaan kedua waduk tersebut adalah
dengan dasar hukum SK Bupati Brebes No. 523/177 Tahun 2007.
------------------------------------------------------------------------------
Sumber Pustaka :
Direktorat Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan. (tanpa tahun). Data Kawasan Konservasi.
<http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan-konservasi/details/1/132>.
[15/6/15]
No comments :
Post a Comment