Sumber : Seleb.tempo.co |
Tari Topeng Kaliwungu merupakan
seni tari khas Kabupaten Lumajang yang diwariskan secara turun-temurun sehingga
hidup dan berkembang pada saat ini. Di desa asalnya, kesenian ini lebih akrab
disebut Tari Topeng Getak Kaliwungu.
Tari ini dibawa oleh orang-orang
Madura saat migrasi ke Kabupaten Lumajang tepatnya di Desa Kaliwungu Kecamatan
Tempeh. Dari desa inilah kemudian Tari Topeng Kaliwungu dikembangkan sehingga tari ini merupakan perpaduan dua
kebudayaan antara budaya Madura dan Budaya Jawa (Budaya Pandhalungan). Gerakan Tarian ini
menggambaran perpindahan Arya Wiraraja raja Lumajang dari Sumenep ke Lamajang, Perpaduan
tersebut membentuk menjadi ciri khas atau keunikan gerak tari ini yang tidak
dimiliki oleh tari tradisional di kabupaten lain yakni pada gerakan cakilan
yang biasanya terdapat pada budaya Mataraman. Gerak cakilan pada tari Topeng ini
terlihat sangat ekspresif dan tegas pada gerakan tangan dan kepala yang
patah-patah namun tetap tegas khas Madura dan juga gerakan yang lembut khas
Jawa.
Sumber : Wisatalumajang.com |
Tari topeng Kaliwungu ini
berangkat dari pertunjukan wayang topeng yang ada di desa Kaliwungu Kecamatan
Tempeh Kabupaten Lumajang. Pada mulanya, Tari Topeng Kaliwungu merupakan bagian
dari pertunjukan sandur di Lumajang, terutama ditampikan pada bagian awal.
Bagian dari penyajian yang umumnya digunakan untuk mengawali pertunjukan
tersebut diangkat sebagai tarian lepas dengan nama Topeng Kaliwungu. Namun
sekarang Tari Topeng Kaliwungu ini sudah menjadi tari tunggal, sehingga patut
disayangkan jika nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan tersebut lenyap
begitu saja.
Tari Topeng Kaliwungu hadir
sebagai tarian hiburan untuk masyarakat Kabupaten Lumajang khususnya Desa
Kaliwungu Kecamatan Tempeh. Biasanya, tari ini diperhelatkan pada acara
karnaval, pernikahan, khitanan maupun
untuk penyambutan tamu.
Orang yang berpengaruh terhadap
lahirnya Tari Topeng ini adalah Almarhum Senemo. Selain sebagai pencipta,
Almarhum Senemo merupakan pewaris terakhir seni pertunjukan Tari Topeng ini. Topeng
asli warisan lelehurnya masih tersimpan hingga kini. Senemo adalah seorang
seniman dan juga tokoh masyarakat keturunan Madura yang bermigrasi ke Kabupaten
Lumajang. Atas kepedulian dan komitmennya, Senemo memulai karirnya sejak tahun
1980-1990an dalam mengembangkan dan melestarikan tradisi seni budaya asli
lumajang ini hingga tutup usia. Sepanjang karirnya tersebut beliau juga pernah
mendapatkan penghargaan dari Gubenrnur Jawa Timur sebagai seniman Jawa Timur.
Walaupun saat ini keberadaan Tari
Topeng Kaliwungu semakin terancam karena minat generasi muda Lumajang sangat
kurang sekali dan lebih suka dengan kesenian modern, namun kesenian ini masih
terus dilestarikan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lumajang, seniman,
dan masyarakat Kabupaten Lumajang. Untuk melestarikan atraksi seni pertunjukan
Tari Topeng ini, Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lumajang berupaya menggiatkan
sanggar-sanggar tari juga kerap ditampilkan dalam agenda seni budaya di Kabupaten
Lumajang hingga mulai Go Internasional dengan mempromosikannya dalam Asia
Amazing Festival di Bern Swiss akhir September 2012 lalu melalui dutanya yaitu seorang
pegiat seni bernama Machrus Ali (27), warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Kota
Lumajang.
Oleh : Yus Machrus
Ditulis dari beberapa sumber :
tolong di koreksi, jangan asal meletakkan foto, foto tersebut adalah foto tari topeng gettak dari Pamekasan madura (foto bawah) bukan foto tari topeng kaliwungu.
ReplyDelete