Desa Tegalwangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon : Sentra Usaha Kerajinan Rotan Terbesar di Indonesia



Oleh : Yus Machrus

Sebuah rumah tidaklah lengkap tanpa memiliki alat-alat perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, almari, tempat tidur dan lain sebagainya. Alat-alat perabotan rumah tangga tersebut umumnya terbuat dari bahan plastik, kayu maupun besi. Tapi bagi pemilik rumah yang memiliki jiwa seni, alat-alat perabotan rumah tangga yang terbuat dari bahan rotan bisa menjadi salah satu pilihan.
Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah Rattan merupakan sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropis. Indonesia dapat dikatakan sebagai penghasil rotan terbesar di dunia karena nyaris 30 % rotan mentah di dunia dapat dihasilkan oleh Indonesia. Penghasil rotan mentah terbesardi Indonesia adalah Pulau Sulawesi dan Kalimantan. 
http://tegalwangi.desa.id/wp-content/uploads/2014/11/rattan-4-300x172.jpg

 









Gambar : Pengrajin sedang membuat kursi rotan

Namun untuk mendapatkan produk alat-alat perabotan rumah tangga yang terbuat dari bahan rotan, maka di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Baratlah lokasi tujuan yang tepat untuk dikunjungi. Di kabupaten ini, tepatnya berada di Desa Tegalwangi Kecamatan Weru merupakan sentra kerajinan rotan yang sudah berskala dunia karena telah mampu memenuhi kebutuhan ekspor. Desa ini merupakan sentra kerajinan rotan yang paling terkenal diantara beberapa lokasi lain di sekitarnya seperti di Desa Tegalsari Kecamatan Plered, Kecamatan Plumbon, Sumber, Depok dan Palimanan. Dari kecamatan-kecamatan tersebut, setidaknya 80% ekspor kerajinan rotan nasional dihasilkan. Tak berlebihan sekiranya bila sentra rotan Cirebon digolongkan sebagai sentra rotan terbesar di Indonesia dengan total ekspor kerajinan rotan sebesar 47,7 ton atau senilai USD 121, 66 juta menurut data Asosiasi Industri permebelan dan kerajinan Indoensia (Asmindo) pada tahun 2007 silam. Pada masa jayanya, sentra rotan di Cirebon mampu mengekspor sekitar 3000 kontainer sebulan. Pada saat itu, rotan Cirebon menguasai 90% pasar dunia. Kini, sentra ini hanya mampu mengekspor sekitar 75 sampai 150 kontainer sebulan. Meski sempat mengalami keterpurukan pada masa krisis ekonomi tahun 1998, akibat meningkatnya barga bahan baku, kerajinan rotan kini kembali menjadi andalan sektor industri Kabupaten Cirebon. Selain memenuhi kebutuhan ekspor, saat ini pemasaran kerajinan rotan berupa ruko-ruko dan beberapa show room yang terdapat disepanjang jalan Tegalwangi Cirebon. Selama keberadaan rotan mentah masih dapat dieksplore dan tidak diekspor, maka Cirebon akan terus berkarya menghasilkan barang-barang furniture rotan berkualitas. 















Gambar : Toko-toko Kerajinan Rotan
Sumber : Lipsus Kompas


Sentra industri rotan Desa Tegalwangi lokasinya kurang dari 500 meter dari gerbang keluar tol Plumbon, kurang lebih 5 kilometer dari pusat Kota Cirebon. Di lokasi tersebut berbagai kerajinan rotan tertata rapi di sejumlah etalase di sisi jalur pantai utara Cirebon, tepatnya di Jalan Raya Tegalwangi arah Bandung. Berbagai kerajinan rotan tersebut bukan hanya berupa alat-alat perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, tutup lampu, tutup makanan, tempat payung, almari, tempat tidur dsbnya saja melainkan juga mainan seperti kuda-kudaan bahkan boks ayunan tempat tidur bayi. Produk-produk kerjainan rotan tersebut harganya cukup terjangkau bagi siapapun yang "berkantong" pas-pasan. Harga yang dipatok di sejumlah toko di sana Rp 20.000 hingga Rp 100.000 per item.

Sumber :


 


 

2 comments :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...