Waktu
: 05/11/2015 18:50:33
Sumber
: Marwan Jafar
Jakarta, Diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 31 Desember 2015 memberi peluang sekaligus
tantangan bagi Indonesia. Peluang karena MEA akan memberi kesempatan bagi
masyarakat Indonesia untuk menarik keuntungan dari pasar yang lebih luas
se-ASEAN. Namun ini menjadi tantangan karena Indonesia bisa tergerus jika
produknya kalah saing dengan Negara lain.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar mengatakan, salah
satu unsur penting untuk sukses mengahdapai MEA adalah dengan menguatkan UMKM
yang berbasis desa. Perlu strategi khusus untuk menguatkan UMKM di desa-desa
dalam menghadapi MEA 2015.
Strategi itu, lanjut Marwan, meliputi
peningkatan wawasan pelaku UMKM di desa tentang MEA terutama hal-hal yang
sangat mendasar seperti, apa saja yang terkait dengan MEA, apa prospek dan
tantangan dalam MEA, dan lain-lain. Hal ini perlu dilakukan mengingat masih
terbatasnya pengetahuan masyarakat dan pelaku UMKM tentang MEA.
“Kita juga harus bias meningkatkan
efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM yang ada di desa. Hal
ini dilakukan agar produk-produk yang dihasilkan desa dapat diadu kualitas dan
harganya dengan produk Negara lain,” jelas Marwan dalam Seminar Nasional
HIPMIKINDO di Gedung SME Tower, Jakarta, Kamis (5/11).
Selain itu, harus ada upaya meningkatkan
daya serap pasar produk UMKM di desa, melalui kegiatan penyediaan infrastruktur
pemasaran yangapplicable dan
terjangkau, peningkatan promosi produk yang mudah dipahami oleh masyarakat
ASEAN lainnya.
“Kapasitas SDM Pelaku KUMKM harus
ditingkatkan. Misalnya dengan mengubah mindset dari pola pikir konsumtif
menjadi pola pikir produktif, penyelenggaraan pelatihan profesi sesuai dengan
bidang usahanya, dan lain-lain,” lanjutnya. Seraya menambahkan bahwa harus ada
dukungan akses permodalan untuk UMKM Desa. Juga harus terbuka secara luas akses
informasi usaha bagi UMKM di desa.
Tokoh asal Pati, Jawa Tengah ini mengingatkan,
peluang pengembangan e-Commerce di Indonesia semakin besar. Dari total jumlah
penduduk Indonesia sebesar 255 juta jiwa penduduk Indonesia, 150 juta jiwa
menggunakan internet, dan sebanyak 85,5 juta aktif berbelanja/berjualan online.
Potensi ini merupakan peluang yang sangat besar bagi UMKM di desa-desa untuk
mengembangkan e-commerce dalam rangka meningkatkan akses pasar pada
produk-produk lokal desa.
Selama ini UMKM di desa memiliki akses
informasi terbatas dalam menjangkau pasar yang lebih besar. Oleh karena itu,
perlu dibuat terobosan baru terkait pengembangan pemasaran produk UMKM desa
seperti melalui “Warung Online”. Untuk tujuan ini, dibutuhkan support dalam
beberapa hal, seperti: Kualitas produk, Sarana Informasi dan Telekomunikasi, serta
Kualitas SDM pelaku UMKM.
Sumber : www.kemendesa.go.id, diakses tanggal 5 Nopember 2015, jam 19.32 WIB
No comments :
Post a Comment