Waktu
: 10/02/2016 15:56:46
Sumber
: Marwan Jafar
Jakarta
- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
melakukan rapat koordinasi untuk mengembangkan percepatan pembangunan
Papua yang berbasis adat.
Dalam
rapat koordinasi yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan
Daerah Tertentu, selaku penanggung jawab Desk Papua di Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi, dibahas beberapa usulan yang disampaikan oleh
Pemerintah Provinsi Papua kepada Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
di tahun 2016 ini.
"Pada
intinya, usulan yang disampaikan Pemerintah Provinsi Papua tersebut,
dimaksudkan untuk dapat disusunnya suatu model percepatan pembangunan
Papua yang berbasis wilayah adat, yang akan dibangun secara terpadu
dengan mendayagunakan alokasi pendanaan dari Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi ke kabupaten-kabupaten di Provinsi Papua pada tahun 2016,"
ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
Marwan Jafar, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (10/2).
Menurut
Marwan, kantor staf khusus Presiden urusan Papua juga telah menetapkan
perlunya pendekatan berbasis masyarakat adat, melalui penguatan peran
dari Lembaga Masyarakat Adat sebagai mitra pemerintahan di Papua dalam
percepatan pembangunan di Papua, yang berbasis sumber daya manusia
melalui peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kelembagaan
lokal.
"Pendekatan
pembangunan Papua yang berbasis wilayah adat ini, merupakan salah satu
upaya terobosan yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Papua, dan telah
direkomendasikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS melalui kajian percepatan pembangunan Papua dan Papua
Barat," ujarnya.?
Berdasarkan
hasil kajian BAPPENAS, telah direkomendasikan perlunya sinergi
pembangunan Papua untuk mewujudkan Papua Sejahtera, yang
merekomendasikan untuk menperhatikan 5 program prioritas.
"Pertama,
pembangunan SDM, kedua, pengelolaan SDA terbarukan, ketiga, pengelolaan
SDA mineral dan migas, keempat, pengembangan kawasan, kelima,
penyediaan infrastruktur, dantata kelola kelembagaan, sebagai
reorientasi RPJMN 2015-2019," tandasnya.
Dari
penjelasan yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Papua pada rapat
koordinasi tersebut, telah dikemukakan bahwa dalam rangka menanggulangi
permasalahan yang dihadapi masyarakat Papua yang terdiri dari
kemiskinan, kebodohan keterisolasian, ketertinggalan, keterbelakangan,
ketidakadilan, dan kematian, maka diupayakan untuk dapat ditanggulangi
melalui pengembangan kawasan berbasis budaya/adat, dengan mengoptimalkan
komoditas unggulan setempat.
Sementara
itu, Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu (PDTU) Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Suprayoga Hadi
menjelaskan di Provinsi Papua, terdapat 5 wilayah adat yang telah
diidentifikasikan komoditas unggulannya, yaitu: pertama, wilayah
Saireri, dengan komoditas unggulan perikanan dan pariwisata; kedua,
wilayah Mamta, dengan komoditas unggulan kakao, kelapa dalam, pariwisata
danau sentani, dan listrik; ketiga, wilayah Meepago, dengan komoditas
unggulan kopi dan tambang; keempat, wilayah Lapago, dengan komoditas
unggulan kopi, buah merah, dan lebah madu; dan kelima, wilayah Haanim,
dengan komoditas unggulan perkebunan terpadu, perikanan, karet, dan
sagu.
Berdasarkan
pemetaan dan permintaan pemerintah Provinsi Papua, menurut Suprayoga
telah disepakati untuk menindaklanjuti hasil rapat kordinasi dengan
beberapa langkah strategis diantaranya adalah, Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi akan membentuk tim lintas ditjen yang akan
mengkoordinasikan penyusunan rencana aksi percepatan pembangunan desa,
PDT dan transmigrasi.
"Kedua,
Pemerintah Provinsi Papua diharapkan dapat menyampaikan usulan terinci
yang dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi,
baik untuk tahun 2016, maupun untuk jangka menengah sampai dengan tahun
2019, ketigaKementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi akan berkonsultasi
lebih lanjut dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS untuk melakukan koordinasi dan harmonisasi
stakeholders terkait untuk Papua, khususnya antara Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota di Papua, serta dengan Kementerian/Lembaga
terkait," paparnya.
Selain
itu, menurut Suprayoga, pihaknya juga akan menindak lanjuti hasil
kajian BAPPENAS dengan berbagai terobosan untuk ditindaklanjuti
masing-masing Kementerian/Lembaga, termasuk untuk Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi untuk dapat menindaklanjuti pada beberapa program
prioritas yang terkait dalam mewujudkan Papua sejahtera.
"Kelima,
kajian tersebut akan disusun secara rinci dalam menyusun rencana aksi
percepatan pembangunan Papua tahun 2016-2019, yang akan menjadi acuan
dalam penyesuaian dan penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian
desa, PDT, dan transmigrasi mulai tahun 2016-2019," tutupnya.
Sumber : Kemendesa, diakses tanggal 11 Februari 2016, jam 02.WIB.
www. bolavita. site Agen Judi Online dengan permainan terlengkap
ReplyDeleteSabung Ayam, Sportsbook, Poker, LiveCasino, Slots, Keno, Tangkas & Toto Live
Dengan Promosi yang diberikan :
- Bonus Rolingan 1% otomatis
- Bonus Cashback 5% - 10% setiap hari selasa
- Bonus New member & Harian 10%
Dengan Daftar Akun anda dapat bermain seluruh Permainan bersama BOLAVITA.
Minimal Deposit & Withdraw 50ribu.
BOLAVITA - Sabung Ayam - Agen Judi Bola - Judi Casino - Judi Poker - Judi Togel - Judi Keno
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita
BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua )