Waktu : 31/12/2015 1:51:52
Sumber : Marwan Jafar
Vietnam – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigarsi terus melakukan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Nawa
Cita ketiga pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
yakni Membangun Indonesia dari Pinggiran.
Salah satu langkah konkrit yang dilakukan kementerian yang dipimpin
Politisi PKB Marwan Jafar tersebut dengan menggandeng sejumlah negara sahabat.
Vietnam adalah salah satu negara yang kini menyepakati untuk menjalin kerjasama
mempercepat pembangunan kawasan pedesaan dan daerah tertinggal.
Kerjasama kedua negara itu dilakukan dalam lawatan Menteri Desa, Marwan
Jafar, ke negera yang dikenal dengan julukan Vietnam Rose tersebut. “Kunjungan
saya kali ini mengandung makna positif dan strategis untuk kedua negara
terutama utk kedua kementerian, yakni terjalinnya kerjasama antara kedua belah
pihak,” ujar Marwan, usai menandatangani Letter of Intens (LoI) atau
kesepakatan bersama dengan Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan, Cao Duc
Phat, di Vietnam, Rabu (30/12) malam.
Marwan menjelaskan, kerja sama tersebut akan difokuskan pada tiga
bidang, antara lain pembangunan pertanian di kawasan pedesaan, pengembangan
kawasan pedesaan, dan sharing informasi terkait pengembangan pedesaan.
Pasalnya, sebagai keluarga besar Asean, baik Indonesia maupun Vietnam memiliki
kewajiban yang sama dalam mengembangkam sektor pertanian dan kawaaam pedesaan.
“Kesamaan kedua negara ini salah satunya jumlah desa yang begitu banyak.
Di Indonesia, terdapat 75 ribu desa yang tersebar di 34 provinsi dan 502
kabupaten. Dan diantara desa-desa tersebut, sekurang-kurangnya terdapat 122
kabupaten yang masih memiliki predikat kawasan daerah tertinggal,” urainya.
Begitu pula dengan Vietnam, lanjut Marwan, dari jumlah penduduk sekitar
60 juta jiwa, 80 ribu diantaranya merupakan masyarakat desa yang tersebar di
daerah pedalaman, pegunungam, dan pulau. “Oleh karena itu, kami bersepakat
agara kerjasama ini secara khusus terfokus pada upaya pengembangan model
pertanian di kawasan pedesaan, pengembangan kawasan pedesaan, serta berbagi
informasi terkait pengembangan pedesaan,” beber Marwan.
Senada dengan Marwan, Menteri Pertanian dan Pedesaan Vietnam, Cao Duc
Phat, mengatakan, kedua negara memang memilki kesamaan tugas dalam konteks
pembangunan pedesaan. Pasalnya, dengan mayoritas jumlah penduduk yang tersebar
di desa-desa tersebut, pemerintah Vietnam juga tengah menggenjarkan program
percepatan pembangunan pedesaan sebagai salah satu program pembangunan
nasional.
“Diantaranya, kami membuat tugas uutuk pembangunan pedesaaan dengan
sejumlah kriteria, yakni pembangunam infrastruktur dasar, membantu aktivitas
produksi, peningkatan pendapatan rakyat, mengembangkam kesehatam pendidikan dam
kebudayaan, melindungi lingkungan hidup masyarakat di pedesaan, serta
melindungi keamanam dan kenyamanan masyarakat desa,” jelas Duc.
Melihat beratnya beban dan tugas yang diemban Kementerian yang
dipimpinnya itu, Duc pun mengaku sangat mengapresiasi langkah Kementerian Desa
untuk menjalin kerjasama antar kedua belah pihak. “Kementerian kami ingin terus
mengembamgkam kerja sama antar kedua negara, saya percaya dan senang kunjungan
Indonesia saat ini untuk meningkatkan persahabatan dan menjalin kerjasama kedua
negara dalam rangka peningkatan program pembangunan pedesaan di kedua negara,”
terangnya.
“Kami harap LoI ini terus dimatangkam dan ditindaklanjuti dengan kerja
sama yang konkret. Kami akan bentuk gugus tugas untuk menindaklanjuti kerja
sama ini. Saya berharap semoga pertemuan kali ini bisa jadi entry point untuk
mendorong inisiasi positif untuk pengembangan kedua negara,” imbuh Duc.
Sumber : Kemendesa, diakses tanggal 01 Januari 2016, jam 06.02 WIB.
No comments :
Post a Comment