Waktu
: 09/01/2016 16:46:08
Sumber
: Marwan Jafar
Gorontalo - Kekeringan
maupun kesulitan mendapatkan akses air bersih adalah masalah rutin yang
dihadapi Indonesia. Jika musim kemarau tiba, masyarakat di desa-desa
sering kesulitan mendapatkan air, baik untuk kebutuhan sehari-hari
maupun untuk mengairi sawah pertanian.
Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar
terus melakukan berbagai upaya agar masalah kekeringan bisa teratasi.
Banyak program dijalankan, termasuk mendukung penuh pembangunan Pompa
Air Tenaga Surya (PATS) di Kabupaten Gorontalo yang bekerjasama dengan
PT LEN Industri Provinsi Gorontalo.
"Saya
yakin dan berharap PATS ini mampu menjadi solusi bagi masyarakat dan
petani Gorontalo yang kerap mengalami kesulitan air di musim kemarau.
Ini terobosan penting yang harus dikembangkan terus," ujar Menteri
Marwan dalam peluncuran pembangunan dua Pompa Air Tenaga Surya (PATS)
Hepuhulawa, Limboto, Gorontalo, Sabtu (9/1).
Menteri
Marwan sangat kagum karena proyek PATS di Gorontalo ini adalah pembuka
sejarah untuk pertamakalinya PATS dibangun di Indonesia. PATS ini sangat
penting dan strategis karena akan memberi jalan keluar dari masalah
kekeringan yang secara rutin melanda banyak daerah ketika musim kemarau
tiba.
"Saya
yakin dan berharap PATS pertama ini bisa menjadi referensi bagi daerah
lain dan bisa direplikasi di seluruh Indonesia, terutama daerah yang
berpotensi besar menjadi lumbung pangan nasional," terang Menteri
Marwan.
PATS
memang dapat mendorong ketahanan pangan, karena kebutuhan air untuk
pertanian akan terpenuhi dengan adanya PATS. Dengan demikian,
produktivitas pertanian desa pun bisa ditingkatkan.
Menteri
Marwan juga menegaskan bahwa 2016 merupakan tahun kerja cepat dengan
program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Dalam setiap
blusukan ke daerah, tokoh asal Pati, Jawa Tengan ini selalu meninjau
progres penggunaan dana desa, termasuk di Gorontalo.
Hingga
8 Januari 2016, dana desa tahap I di Gorontalo sudah diserap di 657
desa, tahap II sebanyak 635 desa, dan tahap III sudah 216 desa. Jumlah
ini akan terus bertambah hingga mencapai 100% desa. Tidak ada satu pun
desa di Gorontalo yang belum menggunakan dana desa.
“Saya
mengapreasiasi karena dana desa ini sudah diserap dan dibelanjakan. Ayo
gunakan untuk program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Bangun infrastruktur jalan desa, bangun irigasi tersier,
bangun BUMDesa untuk menggerakkan ekonomi, bangun sarana sosial dasar
seperti posyandu, polindes dan PAUD. Gunakanlah dana desa untuk program
padat karya,” tandas Marwan.
Selain mengawal penyaluran dan penggunaan dana desa,
Sepanjang
2015 Kementerian Desa PDTT telah melaksanakan berbagai program di
Provinsi Gorontalo. Ada 35 program dengan total alokasi anggaran
Rp168,49 miliar. Menteri Marwan mengatakan, upaya menyukseskan
pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi memerlukan
kerjasama yang kokoh dari semua elemen masyarakat.
"Kita
harus bahu membahu dan saling mendukung setiap program. Dengan begitu,
tanggung jawab “membangun” tidak hanya menjadi milik “Negara”, namun
juga menjadi tanggung jawab bagi seluruh elemen masyarakat di
Indonesia," tuntas Menteri Marwan.
Pada
kesempatan sama, Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) Arifin
Habiebie menjelaskan, PATS yang dipasang di Gorontalo ini memiliki dua
jenis dengan kekuatan menyediakan air yang sangat ampuh. Pertama dengan
kekuatan menghasilkan air 3 liter per detik dan dalam satu hari bisa
mengairi 1,8 hektar sawah.
"Kedua
adalah PATS dengan 18 panel yang bisa memproduksi air sebanyak 7 liter
per detik, dan dalam sehari bisa mengairi 6 hektar sawah. Ini dalam
kondisi musim kemarau," terangnya.
Sumber : Kemendesa, diakses tanggal 11 Januari 2016, jam 4.10 WIB.
No comments :
Post a Comment