Waktu
: 02/11/2015 21:37:18
Sumber
: Marwan Jafar, Menteri Desa PDTT
Lombok-Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan adat istiadat. Negara
dengan populasi 250 juta jiwa ini memeliki 350 etnis suku dengan 483
ragam bahasa dan budaya. Bila dikelola dengan baik, keragaman etnis,
suku, dan budaya dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat desa.
Salah satu adat dan budaya desa yang
sangat unik adalah Desa Sade. Kemajuan peradaban dan modernisasi tidak
membuat keaslian budaya mereka pudar. Sade merupakan sebuah perkampungan
asli dari suku sasak yang terletak di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut,
Kabupaten Lombok Tengah.
Keaslian tradisi Desa Sade sudah
terlihat dari rumah sederhana beratap rumbia khas sasak, kuda kuda
atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan
langsung beralaskan tanah. Ditambah dengan ciri khas warga Desa Sade
yang membersihkan lantai rumah dengan memakai kotoran kerbau. Konon
tujuannya agar terlihat mengkilap, licin, dan terlindung dari serangga.
Sebagian besar suku sasak beragama
Islam, dan sebagian kecil diantaranya masih menganut Islam Wektu Telu.
Ada juga sedikit warga Suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam
yang disebut dengan sasak Boda. Namun terlepas dari berbagai macam
perbedaan keyakinan, yang jelas suku sasak saling menghargai dan
menghormati satu sama lain.
Untuk menuju ke Desa Sade, anda harus
menempuh perjalanan dari Mataram dalam waktu 2 jam. Namun jika dari
Bandara Internasional Lombok, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 20-30
menit.
Desa Sade kini sudah dikenal sebagai
desa wisata. Masyarakat Desa Sade tetap berpegang teguh dan merawat baik
kehidupan norma adat suku asli Lombok. Desa Sade adalah sebagian bahwa
kekayaan budaya patut diperhatikan dan dikembangkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
“Membangun desa tidak perlu mengubah
keunikan dan kekhasan desa tersebut. Namun harus dipertahankan dan
dikembangkan yang selanjutnya dikemas dan publikasikan dengan baik. Hal
itu akan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” ujar Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Keindahan alam serta norma norma adat
yang sudah tertanam turun temurun harus di lestarikan karena
berpotensial mendorong ekonomi dan pertumbuhan negara Indonesia.
“Jadikan keindahan alam dan keunikan desa sebagai potensial desa wisata.
Untuk itu juga program dana desa dipergunakan untuk pengembangan dan
peningkatan perekonomian masyarakat desa,” tegas Marwan saat blusukan ke
Lombok.
Sumber : kemendesa.go.id, diakses tanggal 3 Nopember 2015, jam 5.42 WIB
No comments :
Post a Comment