Waktu
: 11/11/2015 18:06:11
Sumber
: Marwan Jafar
Dicanangkannya
Desa sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional oleh
Bapak Presiden Joko Widodo mengisyaratkan banyaknya aspek potensial desa
yang harus dikembangkan.
Mewujudkan
pembangunan desa pun butuh partisipasi berbagai pihak, karena program
yang digarap secara parsial dan sendiri-sendiri tidak akan maksimal
dalam mewujudkan desa mandiri, tentran, dan makmur.
Berpijak
dari pemahaman ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) berisiniatif membangun kerjasama luar
negeri dengan berbagai negara, baik berupa Government to Government(G to
G), kerjasama multilateral, maupun kerjasama dengan Organisasi Asing
Non-Pemerintah (OINP).
Salah
satu negara yang diproyeksikan dapat bekerjasama membangun desa adalah
Jepang. Karena itu, Menteri Desa PDTT Marwan Jafar bertolak ke Jepang
pada hari Selasa (10/11) untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai
pihak yang potensial membantu percepatan pengembangan desa, daerah
tertinggal, dan transmigrasi di Indonesia.
“Kerjasama
dengan Jepang kita harap bisa mempercepat akselerasi pembangunan desa
di Indonesia. Banyak hal yang bisa kita kerjasamakan dengan Jepang dalam
konteks percepatan pembangunan desa,” ujar Marwan Jafar yang didampingi
sejumlah pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
Salah
satu agenda dalam kunjungan Menteri Desa PDTT ke Jepang adalah bertemu
dengan Gubernur Perfektur Ehime, Tokihiro Nakamura. Pertemuan ini akan
membahas kemungkinan kerjasama dalam pengembangan model 'One Village One
Product', pertukaran informasi dan pengetahuan, serta berbagai bantuan
tidak mengikat lainnya.
Selain
kegiatan tersebut, juga dijadwalkan akan bertemu dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA). JICA adalah salah satu Badan
Pemerintahan yang mengkoordinir berbagai Bantuan Pembangunan Resmi (ODA)
dari dan untuk pemerintah Jepang.
Diharapkan
pertemuan ini akan semakin mempererat hubungan kerjasama Indonesia dan
JICA yang telah berlangsung sejak tahun 1954. Pertemuan tersebut juga
diharapkan akan meningkatkan bantuan pemerintah Jepang yang berupa hibah
dan pembangunan infrastruktur di desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi.
Dalam
lawatannya ke Jepang selama lima hari ini, Marwan dijadwalkan bertemu
perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi dan Kementerian
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang.
Pertemuan
ini diharapkan bisa membuka peluang kerjasama dalam bidang peningkatan
kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan berbagai kerjasama di bidang
pertanian, kehutanan dan perikanan. Menteri Marwan dijadwalkan akan
kembali ke tanah air pada hari Sabtu (14/11) mendatang.
Sumber : Kemendesa, diakses tanggal 11 Nopember 2015, jam 20.38 WIB
No comments :
Post a Comment